pagi begini
diriku ditemani senyuman dan candaan
darimu oh ayah
apalagi dihari minggu seperti ini
selalu kau ajakku berjalan kesana kemari
melihat keelokan alam
keteduhan desa sekitar
menyapa keramahan masyarakat pula
namun sekarang ini ayah
tiada lagi teduh itu
lahan-lahan hijau yang dulu
sekarang telah tertanam beton-beton menjulang
dan keramahan masyarakat itu ayah
kini berganti dengan wajah penuh dendam
persaingan duniawi yang tiada artinya itu
membuat perpecahan diantara mereka
ku tahu pengaruh besarnya apa
namun kiranya berat melawan itu semua
sang 'ulama pun berkata
berat sudah itu
hanya kesabaran dan ketabahan yang harus dipegang
Dulu
Dahulu dimasa kecilku
Tawa sukaku bersamamu
Tangis manjaku
Membuatmu iba padaku
Dalam setiap tingkahku kau senyum
Dalam setiap ulahku kau menatap
Menjadi dayaku
Semangat dalam langkahku
Dulu...
Begitulah aku...
Ditemanimu ayah tercintaku
Dalam setiap gerakku
Tapi kini...
Kini adalah kini..
Tak seperti dulu lagi
Denganmu ayah di sisi
Dalam rinduku
Saat indah dulu
Terkenang kini di hati
Seolah masih nampak nyata semua
Indah bersua dengan yahnda
Dalam anganku itu
Nyata di hatiku dalam rindu
Bersamamu yahndaku
Terpisah waktu dan alam
Tuk bisa menjumpaimu
Dalam rinduku itu
Meluruh peluh diiringi isak rindu
Bernada sumbang sayang
Melantunkan do’a indah
Hanya itu kuberi hadiah
Dalam gerak mimik senandung fatihah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar